info beasiswa

Home » info beasiswa » info beasiswa astra international 2012

info beasiswa astra international 2012

Posted on | March 31, 2012 | No Comments

untuk tahun 2012 program Astra1st Scholarships, PT Astra International Tbk akan memberikan 80 beasiswa kepada mahasiswa berprestasi dari 12 universitas Tanah Air.

adapun biaya biaya dan layanan yang akan diberikan oleh PT Astra International Tbk adalah sebagai berikut, Selain biaya studi sekitar lima juta rupiah per orang per semester, para grantee Astra1st Scholarship juga mendapatkan pelatihan dan mentoring selama satu tahun untuk meningkatkan kompetensi teknik dan soft skills mereka. Tidak hanya itu, kamu juga akan mendapat pelatihan pengembangan kepribadian dan kesempatan belajar di Grup Astra.

sebagai tambahan disini yang sangat menarik adalah, para grantee juga akan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam proyek senilai Lima juta rupiah per orang. Jika prestasi kamu baik, bukan tidak mungkin Astra akan merekrutmu sebagai pegawai mereka.

nah, persyaratan umum untuk mendapatkan program beasiswa Astra 1st Scholarship sebagai berikut :

– merupakan mahasiswa yang sedang menempuh studi pada semester tiga hingga tujuh dari semua jurusan.
– memiliki nilai IPK minimal 3,0,
– aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan tidak sedang menerima beasiswa dari institusi lain.

untuk informasi lebih jelasnya silahkan kamu cek di laman http://www.astra.co.id. Dan setelah memenuhi persyaratannya, kirimkan aplikasimu melalui ke alamat email astra1st@ai.astra.co.id buruan lho karena deadlinenya jatuh sebelum 9 April 2012.

okey? selamat mencoba

sumber : http://kampus.okezone.com/read/2012/03/26/368/599609/beasiswa-astra-deadline-9-april-2012

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

kisah awal kehidupanku

Image

   Kelahiran sang Bayi

 

            Saat malam tiba,mendung mengelilingi desa itu.Sang istri kini sedang hamil tua,menunggu kedatangan  sang suami yang sedang bekerja sebagai pemulung.Petir  bergemuruh dimana-mana disertai angin kencang yang meniup desa itu.tiba-tiba pintu dirumah sang istri berbunyi seperti ada seseorang yang datang.

“tok,tok,tok Assalamualaikum,nap tolong buka pintunya,Abang kedinginan disini nih…”sahutnya,Sang Istripun menyadari bahwa suara itu adalah Suamiya.Nafisah Cepat-cepat membukakan Pintu.

“walaikum salam,Abang ko’ baru pulang…nap disini menanti Abang,cepat masuk Bang.Pasti abang lelah biar nap masakin Indomie yah…?”jawab istrinya.

“ya boleh,terimakasih yah…Abang dah lapar banget neh” jawab sang suami.

            Setelah hujan reda,merakapun pergi keruangan tengah,biasanya setelah seharian kerja sang suami dengan Istrinya selalu berdiskusi di ruangan itu.Namun,pada malam itu listriknya mati alias mati lampu.Sehingga mereka terpaksa memekai Lilin sebagai penerangnya.

“Nap,hari ini Abang kerja dapat Rp.10.000,00 dan uang ini pegang buat keperluan kita sehari-hari yah..”kata sang suami.

“alhamdulillah,baiklah Bang nanti nap usahain…oh iya bagaimana dengan hutang-hutang kita sama tetangga…?”tanya Nafisah sang istrinya.

“ya tinggal kita bayar saja pakai uang itu dulu,besok lagi Abang akan carikan lebih banyak lagi buat Nap…ok”sang suami menjelaskan.

“Oke bos…!”sang istripun mengangguk mengerti.

Malam itu kemudian mereka pergi kekamar tidur.haripun sudah mulai larut malam dan alam mimpipun terangan dalam diri mereka masing-masing.

Waktu subuh sudah tiba,istrinyapun mulai sakit perut  sehingga ia membangunkan suaminya yang sedang asik tidur pulas.

“duh bang..perutku sakit banget kayaknya anak ini mau keluar bang,tolong panggilin dukun beranak bang..!”

“masih pagi buta gini…?nap benar- benar mau lahirin,ya dah ntar abang bilang dulu ama ibu biar beliau bisa menjaga nap,biar abang panggil dukun beranak ya…”kata sang suaminya sambil keluar memanggil sang dukun beranak.

Kemudian ibunya nafisahpun datang menghampiri nafisah sambil membawa air putih,iapun berkata :

“nap..apakah kamu baik-baik saja,oya ini ibu bawakan air putih hangat,nih diminum dulu…!”

Tak lama kemudian ayah nafisah juga datang mengahampirinya.

”tenang nap,bentar lagi suamimu juga datang manggil Bu Maryam si dukun beranak itu..”kata ayahnya sambil menenangkan hati si nafisah

            Sepuluh menit sudah berlalu kemudian suami nafisah dan bu Maryam si dukun beranakpun datang.

“ayo semuanya keluar biar saya sama nafisah dikamar”kata Bu maryam

“biar saya juga ikut bantu”sambung ibunya nafisah

            Kini ayah nafisah dan suaminya harap-harap cemas.mereka selalu berdoa agar semuanya baik-baik saja.tak lama kemudian tetangganyapun ikut menjenguk nafisah,bagaimana kabar kelurga muhammad disaat itu.

Adzan shubuh mulai berkumandang tepat pada tanggal 27 Desember 1989,tak lama kemudian suara bayi didalam kamar terdengar menangis,itu pertanda bahwa sang bayi sudah lahir.mereka yang berada dirumah itu ucap syukur kehadirat sang ilah karena sang bayi lahir dengan selamat.

“mad-mad….anakmu laki-laki…!”ujar ibunya nafisah dari dalam kamar

“oyah…hore anaku laki-laki”sahut muhammad suami nafisah dengan gembiranya,Kemudian sang suami dan tetangganya langsung menuju kamar nafisah

“nak ahmad…selamat yach…!sekarang kamu dah jadi sang ayah,tapi…!!?”kata bu maryam

“tapi kenapa mbok…!”kata muhamad terheran-heran

“anakmu mungil dan kepalanya gembor seperti balon yang diisi air,saya khawatir dengan anak ini.kalau yang menggendong orang sembarangan saya takutkan kepalanya lembek dan hancur,makanya kalau bisa bayimu harus diperiksa kedokter…!”kata bu maryam menjelaskan

“apa anaku akan mati mbok…?”kata muhammad dengan sedih

“entahlah…!”

“tenang mad kamu harus sabar,insya Allah jika Allah menghendaki pasti dia hidup”kata ayahnya nafisah atau mertua Muhammad sambil menenangkan hati muhammad.

Sejak saat itu,bayi itu tak boleh digendong oleh siapapun kecuali si dukun beranak itu.

  1. II.                Syukuran

 

Dua minggu telah lewat,sang bayi itupun keadaanya sudah mulai membaik,kepalanya juga mulai mengeras.Kini keluarga nafisahpun mulai sibuk,mereka akan mengadakan acara selamatan untuk sang bayi,setelah itu kemudian cukur rambut dan kasih nama pada sang bayi tersebut.

“nak ahmad,rencananya kamu mau kasih nama siapa pada bayi ini…?”kata bu maryam sambil menggendong anak keluarga muhammad

“nap…menurutmu mau kasih nama siapa pada anak kita ini…?”ujar muhammad pada istrinya

“abang saja yang kasih nama…saya bingung yang penting enak dipanggil dan tidak keberatan bagi anak kita ini,kasihlah nama agar anak kita ini menjadi panutan dan kebanggan semua orang”jawab nafisah dengan tersenyum

“mbok bagaimana kalau anak ini saya kasih nama Maulana,atau Muhaammad maulana saja biar keren”kata muhammad kepada bu maryam

“tapi kalau Muhammad Maulana terlalu berat”jawabnya lagi

“nah…kalau Maulana Yusuf,bagaimana…?”kata Muhammad suami dari nafisah

“bagus juga nama itu…”sahut bu maryam

“emang apa artinya bang…maulana yusuf itu…?”tanya sang istri

“Nggak tau juga sih…emang dulu abang pernah merantau di daerah banten dan abang teringat sesuatu nama yang paling bagus menurut abang yaitu nama maulana yusuf,dia itu seorang sultan anak dari syekh hasanudin…makanya abang kasih nama itu biar dia itu menjadi seorang pejuang islam yang sejati…”muhammad menjelaskan

“Oh gitu…emang sih bagus juga nama itu…?”

“kamu yakin akan kasih nama anak ini Maulana Yusuf nak ahmad…ini bukan mainan lho…,jangan sampe dirubah-rubah lagi…?”kata bu maryam pada pasangan suami istri itu

“ya bu kami yakin,kami namai anak ini maulana yusuf …”kata sang suami istri itu dengan serentak

Kini upacarapun dimulai,pak lebe Dholi yang memimpin acara tersebut.keluarga nafisah sangat bersyukur kehadirat sang ilahi,sehingga nafisah dan sang bayi itupun selamat dari bahaya maut.

III. Hari Pertama Sekolah

 

Kini tujuh tahun telah berlalu dari kelahiran,Maulana yusuf menjadi anak kebanggaan keluarga nafisah.Tak lama kemudian,Maulanapun kini sudah punya adik perempuan,Apipah namanya.

“Dik,ayo kita main bola…!!!”ajak maulana pada adikmnya yang masih balita itu.

“Ayo kak bolanya lempar kesini…!!!”kata apipah,adiknya maulana.

Merekapun bermain dengan riangnya ,tiba-tiba ibunya memanggil mereka.

“Maul…ayo mandi udah sore nih…ajak juga adikmu suruh mandi…!!!”kata ibu nafisah

“iya miiii….!” Kata Maulana sambil menggendong adiknya.

Cepat-cepart maulana melepaskan baju adiknya dan bajunya sendiri,merekapun mandi bersama-sama …merakapun sangat senang sekali.

Udara pagi sangat cerah,hari ini adalah hari pertama Maulana masuk sekolah dasar,iapun sangat senag sekali.

“Bu ntar temanin sekolah yach…”kata maulana pada ibunya.

“ya ntar ibu anterin dech….sini sarapan dulu,abis itu baru berangkat sekolah.”jawab ibunya

Waktu sudah menunjukan pukul tujuh.Maulana barsama ibunya kini berangkat sekolah menuju sekolah.ternyata disana banyak juga teman-teman maulana yang sebaya denganya.seperti Sahlan,Susyanto,Sugiyanto,Soleh dan lain-lain.Mereka juga baru masuk sekolah.

“Maul Ibu pulang yach…ntar belajar pulang sendiri,awas hati-hati dijalanya yach…”kata ibu kepada maulana

“tapi bu….!”jawabnya

“tapi kenapa,kan ada teman2 kamu….”kata ibunya

“ya maulana…ntar pulangnya bareng yah sama kita-kita aja…”kata sahlan teman maulana

“tuhkan ntar kamu pulang sama mereka ja…ya dah ibu pulang ya,ibu masih ada kerjaan dirumah…hati-hati dijalan ya kalo pulang…”kata ibunya

“ya bu…”jawab maulana

“ting-Tong”kemudian bel masuk telah berbunyi,merkapun cepat-cepat masuk kelas sebelum gurunya datang,merekapun berbaris dengan rapi,kemudian masuk kelas satu per satu,mereka sangat tertib sekali.

IV. Belajar

Waktu belajar sudah dimulai,Ibu guru melangkah kakinya menuju kelas Maulana.

“Assalamu’alaikum”Kata Ibu Nani,nama wali kelas Maulana saat itu

“wa’alaikum salam Wr Wb”Jawab anak-anak

“Selamat pagi anak-anak…?”

“pagi Bu….”

“Yups hari ini,kita mulai saja yach belajarnya…sekarang Ibu akan menjelaskan tentang Ilmu Hitung atau disebut juga pelajaran Matematika” kata Ibu guru menjelaskan

“ya bu ….!!!!”jawab anak-anak dengan semangat

Sekarang mereka semua sudah mulai belajar,terutama Maulana yusuf…Ia sangat tekun memperhatikan gurunya yang sedang menjelaskan apa yang di jelaskan oleh gurunya.

Singkat cerita,Jam sudah menunjukan angka 12.00 Pm.Kini loncengpun berbunyi tanda mau pulang.anak-anak mulai berhamburan keluar kelas untuk pulang kerumah masing-masing.Tiba-tiba Sahlan datang menghampiri Maulana.

“Muul…tunggu,kita pulangnya bareng…”kata sahlan seorang teman dari Maulana

“Okelah kalo begitu,,Ayo kita sama-sama pulang bareng…awas jangan lari-lari ntar jatuh…! “kata Maulana

Kini mereka berduapun pulang bersama-sama menuju rumah,sambil berjalan merekapun ngobrol.

“Lan..hari ini ada Pr matematika kan…? “kata maulana

“ya betul…mang kenapa…?”jawab sahlan dengan penasaran

“kita belajar bareng yuk… ?”kata Maulana

“boleh juga,kapan…?”jawab Sahlan

“Ntar Aku kerumahmu Aku tunggu jam Duaan setuju nggak…?”

“Yah deh Aku akan tunggu kamu dirumahku…”

“okelah kalo begitu…ntar jam Dua yach…!!!”

Kini merekapun pulang kerumah masing-masing dan sesuai janji Maulana pun datang kerumahnhya belajar bersama  dengan Sahlan.

V. Pandangan Pertama

 

            Kini maulana beranjak usia yang ke-10 alias dia sudah kelas IV SD dan juga dia sudah punya adik laki-laki yang ke-2 “arif budiman” namanya.

            Waktu itu,di sekolah maulana akan mengadakan acara maulid nabi besok pagi,maka dari itu maulana mempersiapkan segala sesuatunya buat acara maulid besok misalnya anak-anak dikelas maulana disuruh untuk membawa kue untuk acara tersebut oleh gurunya.

            Pada waktu itu,maulana menjadi seksi agama dalam keorganisasian kelas IV.

            Pagipun telah tiba,di sekolah anak-anak mulai berdatangan.Diantara mereka banyak yang membawa kue yang sebelumnya disuruh oleh gurunya kemarin.

            “mul…kamu bawa kue apan ….???”Tanya sahlan teman karibnya.

            “aku sih bawa kripik singkong,kalau kamu apan..???”

            “kalau aku sih…bawa biskuit,ntar kalau kue ini dikumpulin bareng yach…!!!”

            “oke coy…..!!!!”

            Jam sudah menunjukan pukul 07.00 bel loncengpun berbunyi keras pertanda acara mau dimulai.pertama kue dikumpulkan,kemudian kue itu dibawa ke ruang resepsionis untuk dibagikan lagi kepada anak-anak, sedangkan anak-anak disuruh masuk keruang yang telah disediakan untuk acara maulid nabi Muhammad Saw.

            “maulid ini siapa yang membaca kitab Al-Barrjanji…?”Tanya maulana pada seorang temanya.

            “biasannya sih golongan anak-anak cewek…tu dia mereka dah datang…!!!”jawabnya sambil menunjukan pada anak-anak cewek yang akan membaca kitab Al-Barrjanji.

            Diantara mereka ada orang yang disukai oleh maulana,tiba-tiba dia masuk ke panggung dengan gaya yang manis

            “ya robbi shalli ala muhammmad…..dst”acarapun dimulai

            “subhanallah…dia cantik sekali,siapakah dia ya Allah…???”katanya dalam hati

            “lili semangat yach…”sahut seseorang teman maulana kepada gadis yang disukainya itu

            “Oh…lili ya namanya…sungguh engkau telah menciptakan gadis manis dengan sempurna ya Allah,semoga dia menjadi kekasihku kelak dikemudian hari”pikir dalam hatinya.

VI. Cinta Ada Dalam Hidupku

 

            Ternyata kisah cinta maulana berlanjut hingga dia naik kelas Lima.

            Pada waktu bulan suci Rhamadhan,maulana tidak tinggal di desa lemahtamba tapi dia tinggal disebuah desa yaitu ditegal gubuk,selama 1 bulan penuh berpuasa disana dia sangat merindukan dengan keaadaan yang ada didesanya,apalagi kebetulan,bulan rhamadahn waktu itu libur selama satu bulan.

            Setiap sore,kebetulan dia suka sekali kalau menonton “CILUKBA” yang pembawa acaranya adalah Meisy.kebetulan messy sangat mirip sekali dengan Lili sehingga membuat dia sangat rindu padanya.

            Dua hari lagi lebaranpun akan tiba,maulana dan keluarganya pulang kedesa lemahtamba,begitu sangat rindu dengan desanya

            Suatu malam dimana semua umat islam bergembira dengan malam lebaran,takbiranpun tersebar dimana-mana.Pada malam itu seorang temanya mengajak dia untuk bermalam dimusholah dan dalam Perbincanganya seorang temanya bertanya kepadanya.

            “menurut kamu cewek yang kamu suka kaya apa mul..?”Tanya temanya

            “kalau menurut aku,cewek yang aku suka itu,cerdas,tawakal dan suka masak,dan cantik pula…hehehe…”

            “emang kamu lagi suka sama siapa”tanya lagi temanya

            “dia….Lili…”jawab maulana dengan wajah memerah

            “ouwh…lili tha,wah dia kan anak orang yang pintar,ciileh…tenang aja,aku akan jomblangin kamu sama dia yah…hahaha”

            “jangan sih,Aku kan malu…apalagi kita masih anak SD masa masih kecil pacaran”katanya

            “ga apa-apa,kalau dia direbut orang bagaimana,apakah kamu akan sakit hati atau tidak ?”balas lagi dari temanya

            Sejak itulah Sobirin sebagai teman akrabnya menjomblangi maulana dengan lili.dengan rasa malu maulana sangat khawatir apabila temen,orang tua dan semuanya akan mengejeknya.apalagi dia tau,lili adalah anak yang paling pintar dikelasnya,bahkan ia selalu renking kelas sedangkan maulana tidak,bahkan ia pernah mendapatkan rengking ke 29 dari 49 murid.itupun waktu kelas 2 SD,saking malunya,maulanapun selalu menyindiri…

VII.Semua tahu tentang cintaku

     

Sejak tenarnya percintaan maulana,maulana sangat senang sekali apalagi cintanyapun diterima olehnya,yah…maulana suka dan Lilipun suka.hanya saja mereka dibatasi waktu yang entah kapan bisa bersatu,percintaan maulana dan lili hanyalah sebuah CINTA MONYET yang malu-malu tapi mau.

Tak lama kemudian,kini maulana dan temen-temenya termasuk Lili beranjak kekelas 6,ujianpun akan dimulai.dimana sebuah ujian sekolah yang akan memisahkan antara mereka berdua.

Hanya saja,ada sebuah isu yang mengatakan bahwa Lili telah

memiliki orang lain yang diamana Lili mencintai orang lain.Caswira namanya.maulana sangat sedih apalagi sobirin temen akrabnya berkata

“sudahlah,mul…carilah wanita yang lebih baik darinya,jika dia tidak berjodoh denganmu,pasti ada orang lain yang lebih menyukaimu”

            Kini,suatu keaadan yang sangat genting bagi maulana,temen-temen Lili semuanya sedang membenci dia,dikarenakan mereka bilang Lili telah mengadakan praktek korupsi.bahkan temen Lili telah menghasut maulana agar maulana tidak menyukai Lili.tapi apalah dikata Cintalah yang menang.bahkan bukan itu saja temen-temen Lili berkata bahwa Lili telah berpacaran dengan caswira kalau setiap pulang mengaji,kini maulanapun terkena hasutan temen-temenya.bahkan maulana sangat membenci Lili.

            Maulana sangat terpukul,apalagi sobirin sbagai sahabatnya berkata “benar kata temen-teman bahwa dia tidak lagi menyukai kamu maul..”

            Tiap malam maulana selalu sedih atas kejadian yang menimpanya,ia hanya teringat sebuah cincin yang telah diberikan olehnya dengan tulisan “MAULI” sedangkan yang punya Lili adalah “LIMAU”

            Suatu ketika maulana pergi jalan-jalan pagi dihari minggu,maulana melihat Lili didepanya,maulana penasaran apakah benar Lili punya pacar baru yang namanya caswira..?kebetulan juga ia tidak tau caswira itu siapa.

            Ternyata benar dugaan maulana.ntah siapa lelaki asing yang didekat lili dengan berjalan berduaan.sungguh hati maulana sangat terpukul tentang itu,entah..apa yang akan dilakukan maulana selanjutnya yang jelas ia sangat sedih dan tiap hari selalu sedih hingga Ujian Sekolah berahir

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

sylabus sociolinguistic

 

KONTRAK PEMBELAJARAN

 

Nama Mata Kuliah    : Sociolinguistics

Kode Mata Kuliah     : DEKK 09

Pengajar                     : Sri Wulandari, S.S

Semester                    :  4 (Empat) Non Reguler

Hari Pertemuan/Jam  : Minggu, 07.30 WIB – 09.00 WIB

Tempat Pertemuan     : Gedung FKIP UMC, Kampus 2 Watu Belah

 

1. MANFAAT MATA KULIAH

 

Sociolinguistics merupakan cabang disiplin ilmu Linguistics (ilmu kebahasaan) yang banyak berkaitan dengan kehidupan sosial. Perkembangan manusia dengan bahasanya sebagai indikator peradaban banyak didiskusikan pada disiplin ilmu ini. Oleh karena itu, setelah mahasiswa mempelajari Sociolinguistics, mereka diharapkan akan memperoleh manfaat sebagai berikut:

  1. Mahasiswa mampu memahami teori-teori dasar yang ada di Sociolinguistics.
  2. Mahasiswa mampu melihat hubungan teori-teori tersebut dengan disiplin ilmu yang lain, baik yang bersifat syncronic maupun diacronic.
  3. Mahasiswa mampu mengenali gejala fenomena Sociolinguistics yang terjadi di masyarakat.
  4. Terkait penelitian, mahasiswa mampu mengaplikasikan teori-teori tersebut untuk mengupas sebuah isu atau kasus kebahasaan yang terkait dengan Sociolinguistics.
  5. Lewat Sociolinguistics, mahasiswa mampu menghargai keberagaman budaya yang ada di negeri Indonesia.

 

2. DESKRIPSI PEMBELAJARAN

 

Sociolinguistics pada dasarnya adalah sebuah kajian keilmuan yang membahas hubungan bahasa dengan masyarakat. Secara garis besar, disiplin ilmu ini membahas empat bahasan utama:

  1. An introduction of Sociolinguistics;
  2. Multilingual Speech Communities;
  3. Language Variation: Focus on Users; and
  4. Language Variation: Focus on Uses

 

An Introduction of Sociolinguistics consists of the discussion about the definition of sociolingustics; what this study is about; why we need sociolinguistics; and relationships among this study with other diciplines.

 

In Multilingual Speech Communities, some sub points will be revealed to discuss. They are such as the discussion about diglossia; code switching and code mixing; language shift, death and loss; lingua franca, pidgin and creole; and also language planning.

In the third point, language variation which focuses on users will focus on the discussion about social dialect and variations; gender and age; ethnicity and social networks; and also language change.

 

Finally, in the last main focus of Sociolinguistics, namely Language Variation which focuses on Uses will discuss specifically about style, context, and register; speech functions; language, cognition, and culture; and also Attitudes and Applications. 

 

3. TARGET KOMPETENSI

 

After joining Sociolinguistics class, students are expected to recognize and uderstand some issues which can be classified into Sociolinguistics. In the daily life, students can be wise in deciding the use of language, because Sociolinguistics also discuss about how to use language in a certain context. Furthermore, through understanding sociolinguistics, students are expected also to have more appreciation in Indonesian Culture, espacially language.

 

4.  METODE PEMBELAJARAN

 

Perkuliahan ini akan menggunakan metode diskusi dan presentasi, brainstorming, tanya-jawab, kuis, dan tugas serta menyelenggarakan ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS).

 

5. MATERI/BACAAN

 

  1. Holmes, Janet. (2001). An Introduction to Sociolinguistics. London: Pearson Education Limited 2001.
  2. Wardhaugh, Ronald. (1998). An Introduction to Sociolinguistics. USA: Blackwell Publishers Ltd.
  3. Spolsky, Bernard. (1998). Sociolinguistics. New York: Oxford University Press.
  4. Aitchison, Jean. (2001). Language Change Progress or Decay?. New York: Cambridge University Press.

 

6. TUGAS-TUGAS

 

  1. Tugas mahasiswa terdiri dari tugas terstruktur dan tidak terstruktur. Tugas terstruktur terdiri dari kuis, performance saat presentasi, dan keaktifan saat diskusi. Sementara tugas tidak terstruktur terdiri atas beberapa tugas mandiri.
  2. Mahasiswa yang tidak memenuhi Kehadiran hingga 70% dari total kehadiran, tidak berhak mengikuti ujian akhir. 

 

7. KRITERIA PENILAIAN

 

Bobot Nilai

  1. Kehadiran
  2. Tugas
  3. UTS
  4. UAS

10%

20%

30%

40%

 

8. JADWAL PEMBELAJARAN

 

Temu

Topik Bahasan

Sumber

Latihan

I.

An Introduction to Sociolinguistics

Holmes, 2001; Wardhaugh, 1998, Spolsky, 1998.

 

II.

Language Choice in Multilingual Communities: Diglossia, code switching and code mixing, bilingual competence

Holmes, 2001; Wardhaugh, 1998, Spolsky, 1998.

 

III.

Language Maintenance and shift: language shift and language revival, language and politics, language rights 

Holmes, 2001; Wardhaugh, 1998, Spolsky, 1998.

 

IV.

Linguistics varieties and multilingual nations: lingua franca, pidgin and creole, language birth, language end

Holmes, 2001; Wardhaugh, 1998, Spolsky, 1998; Aitchison, 2001.

 

V.

National Languages and Language Planning: National and official languages, The linguist’s role in language planning, Applied Sociolinguistics.

Holmes, 2001; Wardhaugh, 1998, Spolsky, 1998.

 

VI.

Regional and social dialects: Variations and Social dialects, locating variation in speech

Holmes, 2001; Wardhaugh, 1998, Spolsky, 1998.

 

VII.

Gender and Age: Gender and social class, Age and social dialect data, language and gender, social stratification.

Holmes, 2001; Wardhaugh, 1998, Spolsky, 1998.

 

UJIAN TENGAH SEMESTER

VIII

Ethnicity and Social Networks: Ethnography and Ethnomethodolgy, the ethnography of speaking, the structure of conversations, The social study of language

Holmes, 2001; Wardhaugh, 1998, Spolsky, 1998.

 

IX

Language Change: Variation and Change: Variation and Change, The Process of Change, Transition

Holmes, 2001; Wardhaugh, 1998, Spolsky, 1998; Aitchison, 2001.

 

X.

Style, context, and register: specialized varieties or registers and domains, Slang and solidarity

Holmes, 2001; Wardhaugh, 1998, Spolsky, 1998.

 

XI.

Speech functions, politeness, and Cross Culture Communication: politeness and politeness formula

Holmes, 2001; Wardhaugh, 1998, Spolsky, 1998.

 

XII.

Gender, Politeness, and Stereotypes

Holmes, 2001; Wardhaugh, 1998, Spolsky, 1998.

 

XIII.

Language, Cognition, and Stereotypes

Holmes, 2001; Wardhaugh, 1998, Spolsky, 1998.

 

XIV.

Attitudes and Applications

Holmes, 2001; Wardhaugh, 1998, Spolsky, 1998.

 

UJIAN AKHIR SEMESTER

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  

 

 

 

 

 

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Psycholinguistics

Psycholinguistics or psychology of language is the study of the psychological and neurobiological factors that enable humans to acquire, use, comprehend and produce language. Initial forays into psycholinguistics were largely philosophical ventures, due mainly to a lack of cohesive data on how the human brain functioned. Modern research makes use of biology, neuroscience, cognitive science, linguistics, and information theory to study how the brain processes language. There are a number of sub-disciplines with non-invasive techniques for studying the neurological workings of the brain; for example,  neurolinguistics has become a field in its own right.

Psycholinguistics covers the cognitive processes that make it possible to generate a grammatical and meaningful sentence out of vocabulary and grammatical structures, as well as the processes that make it possible to understand utterances, words, text, etc. Developmental psycholinguistics studies children’s ability to learn language.

Contents

  1. Areas of study
  2. 2.       Theories (2.1) Language acquisition (2.2)Language comprehension

3 Methodologies

Areas of study

Psycholinguistics is an interdisciplinary field. Hence, it is studied by researchers from a variety of different backgrounds, such as psychology, cognitive science, linguistics, and speech and language pathology. Psycholinguists study many different topics, but these topics can generally be divided into answering the following questions: (1) how do children acquire language (language acquisition)?; (2) how do people process and comprehend language (language comprehension)?; (3) how do people produce language (language production)?; and (4) how do adults acquire a new language (second language acquisition)?

Subdivisions in psycholinguistics are also made based on the different components that make up human language.

Linguistics-related areas:

  • Phonetics and phonology are concerned with the study of speech sounds. Within psycholinguistics, research focuses on how the brain processes and understands these sounds.
  • Morphology is the study of word structures, especially the relationships between related words (such as dog and dogs) and the formation of words based on rules (such as plural formation).
  • Syntax is the study of the patterns which dictate how words are combined together to form sentences.
  • Semantics deals with the meaning of words and sentences. Where syntax is concerned with the formal structure of sentences, semantics deals with the actual meaning of sentences.
  • Pragmatics is concerned with the role of context in the interpretation of meaning.

A researcher interested in language comprehension may study word recognition during reading to examine the processes involved in the extraction of orthographic, morphological, phonological, and semantic information from patterns in printed text. A researcher interested in language production might study how words are prepared to be spoken starting from the conceptual or semantic level. Developmental psycholinguistics study infants’ and children’s ability to learn and process language.

Theories

In this section, some influential theories are discussed for each of the fundamental questions listed in the section above.

Language acquisition

There are essentially two schools of thought as to how children acquire or learn language, and there is still much debate as to which theory is the correct one. The first theory states that language must be learned by the child. The second view states that language cannot be learned, but that humans possess an innate language faculty, or an access to what has been called universal grammar. The view that language must be learned was especially popular before 1960 and is well represented by the mentalistic theories of Jean Piaget and the empiricist Rudolf Carnap. Likewise, the school of psychology known as behaviorism (see Verbal Behavior (1957) by B.F. Skinner) puts forth the point of view that language is a behavior shaped by conditioned response, hence it is learned.

The innatist perspective began with Noam Chomsky‘s highly critical review of Skinner’s book in 1959.[1] This review helped to start what has been termed “the cognitive revolution” in psychology. Chomsky posited humans possess a special, innate ability for language and that complex syntactic features, such as recursion, are “hard-wired” in the brain. These abilities are thought to be beyond the grasp of the most intelligent and social non-humans. According to Chomsky, children acquiring a language have a vast search space to explore among all possible human grammars, yet at the time there was no evidence that children receive sufficient input to learn all the rules of their language (see poverty of the stimulus). Hence, there must be some other innate mechanism that endows a language ability to humans. Such a language faculty is, according to the innatist theory, what defines human language and makes it different from even the most sophisticated forms of animal communication.

The field of linguistics and psycholinguistics since then has been defined by reactions to Chomsky, pro and con. The pro view still holds that the human ability to use language (specifically the ability to use recursion) is qualitatively different from any sort of animal ability.[2] This ability may have resulted from a favorable mutation or from an adaptation of skills evolved for other purposes. The view that language can be learned has had a recent resurgence inspired by emergentism. This view challenges the “innate” view as scientifically unfalsifiable; that is to say, it can’t be tested. With the amount of computer power increasing since the 1980’s, researchers have been able to simulate language acquisition using neural network models.[3] These models provide evidence that there may, in fact, be sufficient information contained in the input to learn language, even syntax. If this is true, then an innate mechanism is no longer necessary to explain language acquisition.

Language comprehension

One question in the realm of language comprehension is how people understand sentences as they read (also known as sentence processing). Experimental research has spawned a number of theories about the architecture and mechanisms of sentence comprehension. Typically these theories are concerned with what types of information contained in the sentence the reader can use to build meaning, and at what point in reading does that information become available to the reader. Issues such as “modular” versus “interactive” processing have been theoretical divides in the field.

A modular view of sentence processing assumes that the stages involved in reading a sentence function independently in separate modules. These modulates have limited interaction with one another. For example, one influential theory of sentence processing, the garden-path theory[4], states that syntactic analysis takes place first. Under this theory as the reader is reading a sentence, he or she creates the simplest structure possible in order to minimize effort and cognitive load. This is done without any input from semantic analysis or context-dependent information. Hence, in the sentence “The evidence examined by the lawyer turned out to be unreliable,” by the time the reader gets to the word “examined” he or she has committed to a reading of the sentence in which the evidence is examining something because it is the simplest parse. This commitment is made despite the fact that it results in an implausible situation; we know that experience that evidence can rarely if ever examine something. Under this “syntax first” theory, semantic information is processed at a later stage. It is only later that the reader will recognize that her or she needs to revise the initial parse into one in which “the evidence” is being examined. In this example, readers typically recognize their misparse by the time they reach “by the lawyer” and must go back and re-parse the sentence.[5] This reanalysis is costly and contributes to slower reading times.

In contrast to a modular account, an interactive theory of sentence processing, such as a constraint-based lexical approach[6] assumes that all available information contained within a sentence can be processed at any time. Under an interactive account, for example, the semantics of a sentence (such as plausibility) can come into play early on in order to help determine the structure of a sentence. Hence, in the sentence above, the reader would be able to make use of plausibility information in order to assume that “the evidence” is being examined instead of doing the examining. There are data to support both modular and interactive accounts; which account is the correct one is still up for debate.

 

 

Methodologies

Behavioral tasks

Many of the experiments conducted in psycholinguistics, especially earlier on, are behavioral in nature. In these types of studies, subjects are presented with linguistic stimuli and asked to perform an action. For example, they may be asked to make a judgment about a word (lexical decision), reproduce the stimulus, or name a visually presented word aloud). Reaction times to respond to the stimuli(usually on the order of milliseconds) and proportion of correct responses are the most often employed measures of performance in behavioral tasks. Such experiments often take advantage of priming effects, whereby a “priming” word or phrase appearing in the experiment can speed up the lexical decision for a related “target” word later.

As and example of how behavioral methods can be used in psycholinguistics research, Fischler (1977) investigated word encoding using the lexical decision task. She asked participants to make decisions about whether two strings of letters were English words. Sometimes the strings would be actual English words requiring a “yes” response), and other times they would be nonwords requiring a “no” response. A subset of the licit words were related semantically (e.g., cat-dog) while others were unrelated (e.g., bread-stem). Fischler found that related word pairs were responded to faster when compared to unrelated word pairs. This facilitation suggests that semantic relatedness can facilitate word encoding.[8]

Eye-movements

Recently, eye tracking has been used to study online language processing. Beginning with Rayner (1978)[9] the importance and informativity of eye-movements during reading was established. Later, Tanenhaus et al. (1995)[10] used the visual-world paradigm to study the cognitive processes related to spoken language. Assuming that eye movements are closely linked to the current focus of attention, language processing can be studied by monitoring eye movements while a subject is presented auditorily with linguistic input.

Neuroimaging

Until the recent advent of non-invasive medical techniques, brain surgery was the preferred way for language researchers to discover how language works in the brain. For example, severing the corpus callosum (the bundle of nerves that connects the two hemispheres of the brain) was at one time a treatment for some forms of epilepsy. Researchers could then study the ways in which the comprehension and production of language were affected by such drastic surgery. Where an illness made brain surgery necessary, language researchers had an opportunity to pursue their research.

Newer, non-invasive techniques now include brain imaging by positron emission tomography (PET); functional magnetic resonance imaging (fMRI); event-related potentials (ERPs) in electroencephalography (EEG) and magnetoencephalography (MEG); and transcranial magnetic stimulation (TMS). Brain imaging techniques vary in their spatial and temporal resolutions (fMRI has a resolution of a few thousand neurons per pixel, and ERP has millisecond accuracy). Each type of methodology presents a set of advantages and disadvantages for studying a particular problem in psycholinguistics.

Issues and areas of research

Psycholinguistics is concerned with the nature of the computations and processes that the brain undergoes to comprehend and produce language. For example, the cohort model seeks to describe how words are retrieved from the mental lexicon when an individual hears or sees linguistic input.

Recent research using new non-invasive imaging techniques seeks to shed light on just where certain language processes occur in the brain.

There are a number of unanswered questions in psycholinguistics, such as whether the human ability to use syntax is based on innate mental structures or emerges from interaction with other humans, and whether some animals can be taught the syntax of human language.

Two other major subfields of psycholinguistics investigate first language acquisition, the process by which infants acquire language, and second language acquisition. In addition, it is much more difficult for adults to acquire second languages than it is for infants to learn their first language (bilingual infants are able to learn both of their native languages easily). Thus, sensitive periods may exist during which language can be learned readily.[14] A great deal of research in psycholinguistics focuses on how this ability develops and diminishes over time. It also seems to be the case that the more languages one knows, the easier it is to learn more.

The field of aphasiology deals with language deficits that arise because of brain damage. Studies in aphasiology can both offer advances in therapy for individuals suffering from aphasia, and further insight into how the brain processes language.

See also          

 

References

  1. ^ Chomsky, N; Skinner, B. F. (1959). “A Review of B. F. Skinner’s Verbal Behavior”. Language (Linguistic Society of America) 35 (1): 26–58. doi:10.2307/411334. ISSN 0097-8507. JSTOR 411334.
  2. ^ Hauser M.D., Chomsky N., Fitch W. (2002). Science 298 (5598): 156-159.
  3. ^ Elman, Jeffrey; Bates Elizabeth, Johnson Mark, Karmiloff-Smith Annette, Parisi Domenico, Plunkett Kim (1998). Rethinking innateness: A connectionist perspective on development. The MIT Press.
  4. ^ Frazier L., Rayner, K. (1982). “Making and correcting errors during sentence comprehension: Eye movements in the analysis of structurally ambiguous sentences”. Cognitive psychology 14 (2): 178-210.
  5. ^ Rayner K., Carlson M., Frazier L. (1983). “The interaction of syntax and semantics during sentence processing: Eye movements in the analysis of semantically biased sentences”. Journal of verbal learning and verbal behavior 22 (3): 358-374.
  6. ^ Trueswell J., Tanenhaus M. (1994). “Toward a lexical framework of constraint-based syntactic ambiguity resolution”. Perspectives on sentence processing: 155–179.
  7. ^ a b Packard, Jerome L (2000). “Chinese words and the lexicon.” The Morphology of Chinese: A Linguistic and Cognitive Approach. Cambridge: Cambridge University Press. pp. 284-309.
  8. ^ {Fischler I. (1977). “Semantic facilitation without association in a lexical decision task”. Memory & Cognition 5 (3): 335-339.
  9. ^ Rayner K. (1978). “Eye movements in reading and information processing”. Psychological Bulletin 85: 618-660.
  10. ^ Tanenhaus M. K., Spivey-Knowlton M. J., Eberhard K. M., Sedivy J. E. (1995). “Integration of visual and linguistic information in spoken language comprehension”. Science 268: 1632-1634.
  11. ^ Coltheart, M., Rastle, K., Perry, C., Langdon, R., & Ziegler, J. (2001). DRC: “A dual route cascaded of visual word recognition and reading aloud.” Psychological Review, 108, 204-256.
  12. ^ McClelland, J.L., & Elman, J.L. (1986). The TRACE model of speech perception. Cognitive Psychology, 18, 1-86.
  13. ^ Altmann, Gerry T.M. (1997). “Words, and how we (eventually) find them.” The Ascent of Babel: An Exploration of Language, Mind, and Understanding. Oxford: Oxford University Press. pp. 65-83.
  14. ^ Seidner, Stanley S.(1982). Ethnicity, Language, and Power from a Psycholinguistic Perspective. Bruxelles: Centre de recherche sur le pluralinguisme. pp. 4-7.
  15. ^ Seidner, Stanley S.(1982). Ethnicity, Language, and Power from a Psycholinguistic Perspective. Bruxelles: Centre de recherche sur le pluralinguisme. p. 11.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Further reading

A short list of books that deal with psycholinguistics, written in language accessible to the non-expert, includes:

  • Belyanin V.P. Foundations of Psycholinguistic Diagnostics (Models of the World). Moscow, 2000 (in Russian) [1]
  • Chomsky, Noam. (2000) New Horizons in the Study of Language and Mind. Cambridge: Cambridge University Press.
  • Harley, Trevor. (2008) The Psychology of Language: From data to theory (3rd. ed.) Hove: Psychology Press.
  • Harley, Trevor. (2009) Talking the talk: Language, psychology and science. Hove: Psychology Press.
  • Lakoff, George. (1987) Women, fire, and dangerous things: what categories reveal about the mind. Chicago: University of Chicago Press.
  • Piattelli-Palmarini, Massimo. (ed.) (1980) Language and learning: the debate between Jean Piaget and Noam Chomsky. Cambridge, Mass.: Harvard University Press.
  • Pinker, Steven. (1994) The Language Instinct. New York: William Morrow.
  • Rayner, K. and Pollatsek, A. (1989) The Psychology of Reading. New York:Prentice Hall.
  • Steinberg, Danny D., Hiroshi Nagata, and David P. Aline, ed. (2001) Psycholinguistics: Language, Mind and World, 2nd ed. Longman [2]
  • Steinberg, Danny D. & Sciarini, Natalia. (2006) Introduction to Psycholinguistics 2nd edition. London: Longman.
  • Aitchison, Jean. (1998). The Articulate Mammal: An Introduction to Psycholinguistics. Routledge.
  • Scovel, Thomas. (1998). Psycholinguistics. Oxford University Press.
Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

photo bersama pernikahan susi

photo bersama pernikahan susi

maul,agus,linda,susi,ii

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

lagu ciptaanku

1.Selamat Jalan

 karya:maulana yusuf(des,2006)

 

Intro       : Dm…Gm…C…Am…Dm…Gm…C…Dm

Dm               Gm

Selamat jalan

 C                      Am

Kasihku tercinta

Dm                Gm

Walau diriku

C                  Dm

Derita-derita

                Dm               Gm

Terimah kasih

C                  Am Atas cintamu

Dm             Gm

                Pada diriku

C                  Dm

                Diriku-diriku

Intro: Dm…Gm…C…

Dm…Gm…C…Gm…Dm (kembali ke awal)

Dm               Gm

Selamat jalan

 C                      Am

Kasihku tercinta

Dm                Gm

Walau diriku

C                  Dm

Derita-derita

                Dm               Gm

Terimah kasih

C             Dm

                Atas cintamu

Gm         C

                Pada diriku

Gm              Dm

                Diriku-diriku

Intro       : Dm…Gm…C…Am…Dm…Gm…C…Dm(2x)

2.Terlanjur ku menyayang

karya:maulana yusuf(feb,2008)

Intro I    :Am…G…F…G…Am…G…F…G

Intro II   :F…G… Am

Am                           

Baru cinta pertama                                            

G

Aku telah terluka

 F                                             G

Kau berdusta dengan cinta………(2X)

Am

Hatiku telah sakit

G

Karna dirimu pergi

F                              G

Meninggalkan aku disini

F              G             Am

Oh…….ho……ho………..

            Dm                                    G

Reff        :Mengapa kau tega meninggalkanku

         F                     Am

                 Mencampakanku dan hianati aku

Dm                          G

Mengapa kau tega meninggalkanku

                F               Am

Ku terlanjur menyayang

 

Intro                       :Am…G…F…Am….(2x)

Am

Malam yang telah sunyi

G

Aku ndiri disini

F                                  Am

Mikirkanmu tiap hari

 

Am

Namun semua itu

G

Kau tak pernah peduli

F                                  Am

Karma diriku kau hianati

F              G             Am

Oh…….ho……ho………..

              Dm                                  G

Reff        :Mengapa kau tega meninggalkanku

                                         F                       Am

                 Mencampakanku dan hianati aku

                            Dm                                   G

Mengapa kau tega meninggalkanku

 F                              Am

Ku terlanjur menyayang……..

G                                Am    

Dan terlanjur ku menyayang

 

3.Mengapa Ini Terjadi

karya:maulana yusuf(nov,2006)

 

Intro       :C#m…G#m…C#m…G#m

 

C#m              G#m

Ku kira cintamu

                       C#m

Hanyalah untuku

          F#m           B

Tapi mengapa kamu

                         C#m

Sering membenciku

                C#m    G#m

                Ku jatuh

                                    C#m

cinta padamu

            F#m      B

                Sejak pertama aku

                                       C#m

                Bertemu kamu

                F#m                C#m

Reff        :Mengapa ini terjadi

                          B      C#m

                Pada diriku ini

                F#m             C#m

                Padahal aku masih

                                B                      C#m

                Mencintai seperti dulu

 

Intro       :C#m…G#m…C#m…F#m…B…C#m

 

C#m    G#m

                Ku jatuh

                                    C#m

cinta padamu

                F#m      B

                Sejak pertama aku

                                       C#m

                Bertemu kamu

                C#m    G#m

                                Kau slalu

                                                     C#m

                                Diam membisu

                                                F#m         B

                                Walau kau tahu aku

                                                       C#m

                                Sayang padamu 

(kembali ke reff………………………2X)

 

4.Tak Jua Kunjung Tiba

karya:maulana yusuf(nov,2006)

 

G#           B#                           G#                          

Ku takut mengartikan

                B#           G#

Segala perhatian

                C#              B#             G#

Dan rasa sayangmu padaku

     C#              B#             G#

Sementara kepastian darimu 

                B#              G#

(Tak jua kunjung tiba)

               

Intro                       :B#…G#…B#…G#…C#…B#…G#…B#…G#…

 

G#     B#                   G#

Ku lihat di matamu

     B#                      G#

Bahagia dengan dia

C#                   B#          G#

Ku tak mengerti cintamu

    C#              B#             G#

Sementara kepastian darimu

          B#              G#

Tak jua kunjung tiba

 

Intro                       :B#…G#…B#…G#…C#…B#…G#…B#…G#…

 

5.Ku yakini

karya:maulana yusuf(juli,2008)

 

Intro :Am…Dm…G…Am…(2X)G…Am…G…C

C             G         F             C

Ku yakini cintaku tlah tiada

             F                   C

Karma ku yakin dirimu

G                               C

Takan pernah kembali

 

                Reff        :Am      Dm      G      Am

                                Mengapa diriku sakit

                                Am         Dm     G          Am

                                Tak pernah hatiku begini

                                          G                         Am

                                Akankah engkau mengerti

                                          G                  C

                                Ataukah tetap begini

C                G      F                 C

Setiap malam aku mimpi kamu

           F                   C

Tapi ku yakin dirimu

       G               C

Takan ngerti aku

 

Reff  (……)

 

Intro :G…F…G…Am…G…C

 

Reff (…)

6.Inilah kisah cinta

karya:maulana yusuf (jan,2012)

 

intro: Am C G F Am

Am

Tak ingin aku mencoba

                C

Merayumu ntuk dapatkanmu

                G

Karma ku tau bahwa dirimu

                F                  Am   G

Sakit dan sakit nantinya….

                                Am

Dari pertama ku melihatmu

                C

Ada rasa yang menyakitiku

                   G

Aku katakan cinta padamu

                   F                 Am

Tapi kau buat sakit hatiku

Reff:

 

C                                             Am

Inilah kisah cinta didalam hatiku

C                                             Am

Inilah kisah cinta didalam hidupku

        G                     Am

Walau ku sendiri

        G                     Am

Kunikmati smua ini

        G              Am

Walau ku sendiri

    G                   Am

Tapi slalu hepi…

 

Intro :Am C G F Am

                Am

Dari pertama ku melihatmu

                C

Ada rasa yang menyakitiku

                   G

Aku katakan cinta padamu

                   F                 Am   G

Tapi kau buat sakit hatiku…….

      Am

Aku tau bahwa dirimu

                C

Diam yang slalu sakiti aku

 

  G

Aku katakan cinta padamu

       F                   Am                 G

Tapi kau buat sakit hatiku ohhh…

 (kembali ke reff)

 

 

7.Tak Bisa Membuatku Bahagia

(karya:maulana yusuf (feb,2012)

 

Intro :Bm A G Bm (2x)…F#

Bm                 A             G                     Bm

Tak terfikirkan olehku tentang kamu

Bm              A              G                 Bm

Bahwa dirimu jatuh cinta kepadaku

Bm           A                   G          Bm

Tapi semua kau lakukan demi aku

Bm             A             G                 F#

Maafkan aku tak bisa menerimamu

 

Reff:

Bm                                            A

Cinta yang kau berikan untuku

                                                G                             F#

Tak bisa membuatku bahagia

                                Bm                                           A

Cinta yang kau berikan untuku

                                                G                               A

Tak bisa membuatku bahagia

                                Bm

Selamanya…

Bm              A            G         Bm

Pernah diriku dikhianati cinta

Bm                     A                 G             Bm

Mungkunkah kamu akan khianati aku

Bm              A                G            Bm

Walau ku tahu bahwa dirimu cinta

Bm           A               G                 F#

Tapi aku tak bisa mencintai dirimu

(kembali ke reff)

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

kata pengantar

Hello para pengunjungku,selamat datang di blog kami…kami menyajikan banyak hal tentang apa saja,walaupun bentuk web ini sederhana,maklumlah web ini masih dalam rancangan sang pembikin,,,

Baiklah,perkenalkan namaku adalah Maulana Yusuf asli orang cirebon,yah..karna aku terlahir dicirebon,untuk panggilan namaku,cukup panggil saja kang maul…pasti semua orang tau lho…siapa aku…xixixixi

Pekerjaan utamaku adalah security,taukan security,itu lho seseorang yang menjaga sesuatu,tapi aku sih pengenya jaga cewek,,malah disuruh jaga gedung,,sebel : (

Sekarang,saya masih kuliah…rencanaya sih pengenya sampai lulus S1 supaya saya dapat gelar gitooo….

Kalau masalah hobi,saya sangat hobi sekali menciptakan lagu,kamu bisa lihat nanti di video aku yang telah disediakan yah,,,semoga bermanfaat..: )

Banyak orang Tanya,”kamu itu sudah punya pacar belum”,hehehe…nanti dulu…kamu juga bisa melihat artikel aku disini yah,,

 

Selamat Membaca…

 

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar