Kelahiran sang Bayi
Saat malam tiba,mendung mengelilingi desa itu.Sang istri kini sedang hamil tua,menunggu kedatangan sang suami yang sedang bekerja sebagai pemulung.Petir bergemuruh dimana-mana disertai angin kencang yang meniup desa itu.tiba-tiba pintu dirumah sang istri berbunyi seperti ada seseorang yang datang.
“tok,tok,tok Assalamualaikum,nap tolong buka pintunya,Abang kedinginan disini nih…”sahutnya,Sang Istripun menyadari bahwa suara itu adalah Suamiya.Nafisah Cepat-cepat membukakan Pintu.
“walaikum salam,Abang ko’ baru pulang…nap disini menanti Abang,cepat masuk Bang.Pasti abang lelah biar nap masakin Indomie yah…?”jawab istrinya.
“ya boleh,terimakasih yah…Abang dah lapar banget neh” jawab sang suami.
Setelah hujan reda,merakapun pergi keruangan tengah,biasanya setelah seharian kerja sang suami dengan Istrinya selalu berdiskusi di ruangan itu.Namun,pada malam itu listriknya mati alias mati lampu.Sehingga mereka terpaksa memekai Lilin sebagai penerangnya.
“Nap,hari ini Abang kerja dapat Rp.10.000,00 dan uang ini pegang buat keperluan kita sehari-hari yah..”kata sang suami.
“alhamdulillah,baiklah Bang nanti nap usahain…oh iya bagaimana dengan hutang-hutang kita sama tetangga…?”tanya Nafisah sang istrinya.
“ya tinggal kita bayar saja pakai uang itu dulu,besok lagi Abang akan carikan lebih banyak lagi buat Nap…ok”sang suami menjelaskan.
“Oke bos…!”sang istripun mengangguk mengerti.
Malam itu kemudian mereka pergi kekamar tidur.haripun sudah mulai larut malam dan alam mimpipun terangan dalam diri mereka masing-masing.
Waktu subuh sudah tiba,istrinyapun mulai sakit perut sehingga ia membangunkan suaminya yang sedang asik tidur pulas.
“duh bang..perutku sakit banget kayaknya anak ini mau keluar bang,tolong panggilin dukun beranak bang..!”
“masih pagi buta gini…?nap benar- benar mau lahirin,ya dah ntar abang bilang dulu ama ibu biar beliau bisa menjaga nap,biar abang panggil dukun beranak ya…”kata sang suaminya sambil keluar memanggil sang dukun beranak.
Kemudian ibunya nafisahpun datang menghampiri nafisah sambil membawa air putih,iapun berkata :
“nap..apakah kamu baik-baik saja,oya ini ibu bawakan air putih hangat,nih diminum dulu…!”
Tak lama kemudian ayah nafisah juga datang mengahampirinya.
”tenang nap,bentar lagi suamimu juga datang manggil Bu Maryam si dukun beranak itu..”kata ayahnya sambil menenangkan hati si nafisah
Sepuluh menit sudah berlalu kemudian suami nafisah dan bu Maryam si dukun beranakpun datang.
“ayo semuanya keluar biar saya sama nafisah dikamar”kata Bu maryam
“biar saya juga ikut bantu”sambung ibunya nafisah
Kini ayah nafisah dan suaminya harap-harap cemas.mereka selalu berdoa agar semuanya baik-baik saja.tak lama kemudian tetangganyapun ikut menjenguk nafisah,bagaimana kabar kelurga muhammad disaat itu.
Adzan shubuh mulai berkumandang tepat pada tanggal 27 Desember 1989,tak lama kemudian suara bayi didalam kamar terdengar menangis,itu pertanda bahwa sang bayi sudah lahir.mereka yang berada dirumah itu ucap syukur kehadirat sang ilah karena sang bayi lahir dengan selamat.
“mad-mad….anakmu laki-laki…!”ujar ibunya nafisah dari dalam kamar
“oyah…hore anaku laki-laki”sahut muhammad suami nafisah dengan gembiranya,Kemudian sang suami dan tetangganya langsung menuju kamar nafisah
“nak ahmad…selamat yach…!sekarang kamu dah jadi sang ayah,tapi…!!?”kata bu maryam
“tapi kenapa mbok…!”kata muhamad terheran-heran
“anakmu mungil dan kepalanya gembor seperti balon yang diisi air,saya khawatir dengan anak ini.kalau yang menggendong orang sembarangan saya takutkan kepalanya lembek dan hancur,makanya kalau bisa bayimu harus diperiksa kedokter…!”kata bu maryam menjelaskan
“apa anaku akan mati mbok…?”kata muhammad dengan sedih
“entahlah…!”
“tenang mad kamu harus sabar,insya Allah jika Allah menghendaki pasti dia hidup”kata ayahnya nafisah atau mertua Muhammad sambil menenangkan hati muhammad.
Sejak saat itu,bayi itu tak boleh digendong oleh siapapun kecuali si dukun beranak itu.
- II. Syukuran
Dua minggu telah lewat,sang bayi itupun keadaanya sudah mulai membaik,kepalanya juga mulai mengeras.Kini keluarga nafisahpun mulai sibuk,mereka akan mengadakan acara selamatan untuk sang bayi,setelah itu kemudian cukur rambut dan kasih nama pada sang bayi tersebut.
“nak ahmad,rencananya kamu mau kasih nama siapa pada bayi ini…?”kata bu maryam sambil menggendong anak keluarga muhammad
“nap…menurutmu mau kasih nama siapa pada anak kita ini…?”ujar muhammad pada istrinya
“abang saja yang kasih nama…saya bingung yang penting enak dipanggil dan tidak keberatan bagi anak kita ini,kasihlah nama agar anak kita ini menjadi panutan dan kebanggan semua orang”jawab nafisah dengan tersenyum
“mbok bagaimana kalau anak ini saya kasih nama Maulana,atau Muhaammad maulana saja biar keren”kata muhammad kepada bu maryam
“tapi kalau Muhammad Maulana terlalu berat”jawabnya lagi
“nah…kalau Maulana Yusuf,bagaimana…?”kata Muhammad suami dari nafisah
“bagus juga nama itu…”sahut bu maryam
“emang apa artinya bang…maulana yusuf itu…?”tanya sang istri
“Nggak tau juga sih…emang dulu abang pernah merantau di daerah banten dan abang teringat sesuatu nama yang paling bagus menurut abang yaitu nama maulana yusuf,dia itu seorang sultan anak dari syekh hasanudin…makanya abang kasih nama itu biar dia itu menjadi seorang pejuang islam yang sejati…”muhammad menjelaskan
“Oh gitu…emang sih bagus juga nama itu…?”
“kamu yakin akan kasih nama anak ini Maulana Yusuf nak ahmad…ini bukan mainan lho…,jangan sampe dirubah-rubah lagi…?”kata bu maryam pada pasangan suami istri itu
“ya bu kami yakin,kami namai anak ini maulana yusuf …”kata sang suami istri itu dengan serentak
Kini upacarapun dimulai,pak lebe Dholi yang memimpin acara tersebut.keluarga nafisah sangat bersyukur kehadirat sang ilahi,sehingga nafisah dan sang bayi itupun selamat dari bahaya maut.
III. Hari Pertama Sekolah
Kini tujuh tahun telah berlalu dari kelahiran,Maulana yusuf menjadi anak kebanggaan keluarga nafisah.Tak lama kemudian,Maulanapun kini sudah punya adik perempuan,Apipah namanya.
“Dik,ayo kita main bola…!!!”ajak maulana pada adikmnya yang masih balita itu.
“Ayo kak bolanya lempar kesini…!!!”kata apipah,adiknya maulana.
Merekapun bermain dengan riangnya ,tiba-tiba ibunya memanggil mereka.
“Maul…ayo mandi udah sore nih…ajak juga adikmu suruh mandi…!!!”kata ibu nafisah
“iya miiii….!” Kata Maulana sambil menggendong adiknya.
Cepat-cepart maulana melepaskan baju adiknya dan bajunya sendiri,merekapun mandi bersama-sama …merakapun sangat senang sekali.
Udara pagi sangat cerah,hari ini adalah hari pertama Maulana masuk sekolah dasar,iapun sangat senag sekali.
“Bu ntar temanin sekolah yach…”kata maulana pada ibunya.
“ya ntar ibu anterin dech….sini sarapan dulu,abis itu baru berangkat sekolah.”jawab ibunya
Waktu sudah menunjukan pukul tujuh.Maulana barsama ibunya kini berangkat sekolah menuju sekolah.ternyata disana banyak juga teman-teman maulana yang sebaya denganya.seperti Sahlan,Susyanto,Sugiyanto,Soleh dan lain-lain.Mereka juga baru masuk sekolah.
“Maul Ibu pulang yach…ntar belajar pulang sendiri,awas hati-hati dijalanya yach…”kata ibu kepada maulana
“tapi bu….!”jawabnya
“tapi kenapa,kan ada teman2 kamu….”kata ibunya
“ya maulana…ntar pulangnya bareng yah sama kita-kita aja…”kata sahlan teman maulana
“tuhkan ntar kamu pulang sama mereka ja…ya dah ibu pulang ya,ibu masih ada kerjaan dirumah…hati-hati dijalan ya kalo pulang…”kata ibunya
“ya bu…”jawab maulana
“ting-Tong”kemudian bel masuk telah berbunyi,merkapun cepat-cepat masuk kelas sebelum gurunya datang,merekapun berbaris dengan rapi,kemudian masuk kelas satu per satu,mereka sangat tertib sekali.
IV. Belajar
Waktu belajar sudah dimulai,Ibu guru melangkah kakinya menuju kelas Maulana.
“Assalamu’alaikum”Kata Ibu Nani,nama wali kelas Maulana saat itu
“wa’alaikum salam Wr Wb”Jawab anak-anak
“Selamat pagi anak-anak…?”
“pagi Bu….”
“Yups hari ini,kita mulai saja yach belajarnya…sekarang Ibu akan menjelaskan tentang Ilmu Hitung atau disebut juga pelajaran Matematika” kata Ibu guru menjelaskan
“ya bu ….!!!!”jawab anak-anak dengan semangat
Sekarang mereka semua sudah mulai belajar,terutama Maulana yusuf…Ia sangat tekun memperhatikan gurunya yang sedang menjelaskan apa yang di jelaskan oleh gurunya.
Singkat cerita,Jam sudah menunjukan angka 12.00 Pm.Kini loncengpun berbunyi tanda mau pulang.anak-anak mulai berhamburan keluar kelas untuk pulang kerumah masing-masing.Tiba-tiba Sahlan datang menghampiri Maulana.
“Muul…tunggu,kita pulangnya bareng…”kata sahlan seorang teman dari Maulana
“Okelah kalo begitu,,Ayo kita sama-sama pulang bareng…awas jangan lari-lari ntar jatuh…! “kata Maulana
Kini mereka berduapun pulang bersama-sama menuju rumah,sambil berjalan merekapun ngobrol.
“Lan..hari ini ada Pr matematika kan…? “kata maulana
“ya betul…mang kenapa…?”jawab sahlan dengan penasaran
“kita belajar bareng yuk… ?”kata Maulana
“boleh juga,kapan…?”jawab Sahlan
“Ntar Aku kerumahmu Aku tunggu jam Duaan setuju nggak…?”
“Yah deh Aku akan tunggu kamu dirumahku…”
“okelah kalo begitu…ntar jam Dua yach…!!!”
Kini merekapun pulang kerumah masing-masing dan sesuai janji Maulana pun datang kerumahnhya belajar bersama dengan Sahlan.
V. Pandangan Pertama
Kini maulana beranjak usia yang ke-10 alias dia sudah kelas IV SD dan juga dia sudah punya adik laki-laki yang ke-2 “arif budiman” namanya.
Waktu itu,di sekolah maulana akan mengadakan acara maulid nabi besok pagi,maka dari itu maulana mempersiapkan segala sesuatunya buat acara maulid besok misalnya anak-anak dikelas maulana disuruh untuk membawa kue untuk acara tersebut oleh gurunya.
Pada waktu itu,maulana menjadi seksi agama dalam keorganisasian kelas IV.
Pagipun telah tiba,di sekolah anak-anak mulai berdatangan.Diantara mereka banyak yang membawa kue yang sebelumnya disuruh oleh gurunya kemarin.
“mul…kamu bawa kue apan ….???”Tanya sahlan teman karibnya.
“aku sih bawa kripik singkong,kalau kamu apan..???”
“kalau aku sih…bawa biskuit,ntar kalau kue ini dikumpulin bareng yach…!!!”
“oke coy…..!!!!”
Jam sudah menunjukan pukul 07.00 bel loncengpun berbunyi keras pertanda acara mau dimulai.pertama kue dikumpulkan,kemudian kue itu dibawa ke ruang resepsionis untuk dibagikan lagi kepada anak-anak, sedangkan anak-anak disuruh masuk keruang yang telah disediakan untuk acara maulid nabi Muhammad Saw.
“maulid ini siapa yang membaca kitab Al-Barrjanji…?”Tanya maulana pada seorang temanya.
“biasannya sih golongan anak-anak cewek…tu dia mereka dah datang…!!!”jawabnya sambil menunjukan pada anak-anak cewek yang akan membaca kitab Al-Barrjanji.
Diantara mereka ada orang yang disukai oleh maulana,tiba-tiba dia masuk ke panggung dengan gaya yang manis
“ya robbi shalli ala muhammmad…..dst”acarapun dimulai
“subhanallah…dia cantik sekali,siapakah dia ya Allah…???”katanya dalam hati
“lili semangat yach…”sahut seseorang teman maulana kepada gadis yang disukainya itu
“Oh…lili ya namanya…sungguh engkau telah menciptakan gadis manis dengan sempurna ya Allah,semoga dia menjadi kekasihku kelak dikemudian hari”pikir dalam hatinya.
VI. Cinta Ada Dalam Hidupku
Ternyata kisah cinta maulana berlanjut hingga dia naik kelas Lima.
Pada waktu bulan suci Rhamadhan,maulana tidak tinggal di desa lemahtamba tapi dia tinggal disebuah desa yaitu ditegal gubuk,selama 1 bulan penuh berpuasa disana dia sangat merindukan dengan keaadaan yang ada didesanya,apalagi kebetulan,bulan rhamadahn waktu itu libur selama satu bulan.
Setiap sore,kebetulan dia suka sekali kalau menonton “CILUKBA” yang pembawa acaranya adalah Meisy.kebetulan messy sangat mirip sekali dengan Lili sehingga membuat dia sangat rindu padanya.
Dua hari lagi lebaranpun akan tiba,maulana dan keluarganya pulang kedesa lemahtamba,begitu sangat rindu dengan desanya
Suatu malam dimana semua umat islam bergembira dengan malam lebaran,takbiranpun tersebar dimana-mana.Pada malam itu seorang temanya mengajak dia untuk bermalam dimusholah dan dalam Perbincanganya seorang temanya bertanya kepadanya.
“menurut kamu cewek yang kamu suka kaya apa mul..?”Tanya temanya
“kalau menurut aku,cewek yang aku suka itu,cerdas,tawakal dan suka masak,dan cantik pula…hehehe…”
“emang kamu lagi suka sama siapa”tanya lagi temanya
“dia….Lili…”jawab maulana dengan wajah memerah
“ouwh…lili tha,wah dia kan anak orang yang pintar,ciileh…tenang aja,aku akan jomblangin kamu sama dia yah…hahaha”
“jangan sih,Aku kan malu…apalagi kita masih anak SD masa masih kecil pacaran”katanya
“ga apa-apa,kalau dia direbut orang bagaimana,apakah kamu akan sakit hati atau tidak ?”balas lagi dari temanya
Sejak itulah Sobirin sebagai teman akrabnya menjomblangi maulana dengan lili.dengan rasa malu maulana sangat khawatir apabila temen,orang tua dan semuanya akan mengejeknya.apalagi dia tau,lili adalah anak yang paling pintar dikelasnya,bahkan ia selalu renking kelas sedangkan maulana tidak,bahkan ia pernah mendapatkan rengking ke 29 dari 49 murid.itupun waktu kelas 2 SD,saking malunya,maulanapun selalu menyindiri…
VII.Semua tahu tentang cintaku
Sejak tenarnya percintaan maulana,maulana sangat senang sekali apalagi cintanyapun diterima olehnya,yah…maulana suka dan Lilipun suka.hanya saja mereka dibatasi waktu yang entah kapan bisa bersatu,percintaan maulana dan lili hanyalah sebuah CINTA MONYET yang malu-malu tapi mau.
Tak lama kemudian,kini maulana dan temen-temenya termasuk Lili beranjak kekelas 6,ujianpun akan dimulai.dimana sebuah ujian sekolah yang akan memisahkan antara mereka berdua.
Hanya saja,ada sebuah isu yang mengatakan bahwa Lili telah
memiliki orang lain yang diamana Lili mencintai orang lain.Caswira namanya.maulana sangat sedih apalagi sobirin temen akrabnya berkata
“sudahlah,mul…carilah wanita yang lebih baik darinya,jika dia tidak berjodoh denganmu,pasti ada orang lain yang lebih menyukaimu”
Kini,suatu keaadan yang sangat genting bagi maulana,temen-temen Lili semuanya sedang membenci dia,dikarenakan mereka bilang Lili telah mengadakan praktek korupsi.bahkan temen Lili telah menghasut maulana agar maulana tidak menyukai Lili.tapi apalah dikata Cintalah yang menang.bahkan bukan itu saja temen-temen Lili berkata bahwa Lili telah berpacaran dengan caswira kalau setiap pulang mengaji,kini maulanapun terkena hasutan temen-temenya.bahkan maulana sangat membenci Lili.
Maulana sangat terpukul,apalagi sobirin sbagai sahabatnya berkata “benar kata temen-teman bahwa dia tidak lagi menyukai kamu maul..”
Tiap malam maulana selalu sedih atas kejadian yang menimpanya,ia hanya teringat sebuah cincin yang telah diberikan olehnya dengan tulisan “MAULI” sedangkan yang punya Lili adalah “LIMAU”
Suatu ketika maulana pergi jalan-jalan pagi dihari minggu,maulana melihat Lili didepanya,maulana penasaran apakah benar Lili punya pacar baru yang namanya caswira..?kebetulan juga ia tidak tau caswira itu siapa.
Ternyata benar dugaan maulana.ntah siapa lelaki asing yang didekat lili dengan berjalan berduaan.sungguh hati maulana sangat terpukul tentang itu,entah..apa yang akan dilakukan maulana selanjutnya yang jelas ia sangat sedih dan tiap hari selalu sedih hingga Ujian Sekolah berahir